- Back to Home »
- ADA ISTIADAT MASYARAKAT BEKASI
Posted by : Unknown
Jumat, 11 Maret 2016
Walaupun Bekasi
memiliki penduduk Non-Islam, namun kehidupan Islami sangat kental dalam budaya
masyarakat Bekasi. Sikap toleransi pun menjadi ciri khas Kota Bekasi, bentuk
toleransi tersebut diwujudkan dengan sikap konkrit berupa keramahtamahan,
misalnya:
a) gaya hidup sederhana, tidak
berlebihan
b) solidaritas dan gotong royong
c) mengamalkan asas mufakat untuk
pengambilan keputusan.
Semua ini secara langsung atau tidak
terkait dengan nilai ketakwaan kepada Tuhan YME, termasuk ajaran agama Islam
(Suparlan, 1985).
1. Tradisi
Pantangan dan Kuwalat
Tradisi ini
merupakan bentuk folklore, yang tidak diketahui siapa pencipta dan asalnya,
pantangan ini digunakan sebagai saran atau himbauan. Diantaranya adalah :
- dilarang membuang sampah ke sungai, jka ada buaya yang memangsanya itu adalah kuwalat baginya karena telah mencemarkan sungai.
- untuk mencegah sepasang buaya putih penunggu sungai marah, masyarakat Melayu Betawi ”nyugu” dengan membawa sesajen kembang tujuh rupa, telor ayam mentah, bekakak ayam, dan nasi kuning.
- tradisi menghormati sepasang buaya putih, masih tercermin dalam adat perkawinan Melayu Betawi yang mengharuskan dalam pinangan pihak mempelai laki-laki membawa sepasang roti buaya.
- sampah harus ditabun, maka nabun atau membakar sampah merupakan kebiasaan orang Melayu Betawi dan menebang pohon pun tidak boleh sembarangan, karena dalam pohon kayu yang besar terdapat penunggu yang akan marah bila pohon kayu itu ditebang secara sembarangan.
kuwalat dan
ketulah sangat sulit dibedakan artinya. kuwalat atau kewalat berarti kena
walat. ketulah berarti kena tulah, walat dan tulah adalah kena bencana,
kesialan (istilaha bahasa Melayu-Betawi “sial dangkalan”)
Dalam sistem
kepercayaan lama, kekuasan yang maha tinggi dipercaya adalah berupa para
dewa-dewa dan dewa-dewa itu mempunyai kepala dewa (dewa
tertinggi). Kebiasaan ‘nyuguin’ dan ‘ngukup’ adalah kebiasaan untuk
menghormati dewa-dewa.nyuguin (berupa sesajen dalam masyarakat Jawa) dan
diungkupin (yaitu dengan membakar kemenyan yang asap-asapnya dibawa ke setip
sudut rumah).
2. Kesenian
Didalam dinamika
kehidupan yang semakin bertambah unsur kemodernisasian yang mengakibatkan
lunturnya keingintahuan kesenian yang dimiliki Indonesia oleh sebagian
masyarakatnya. Jangankan Wilayah Indonesia yang memiliki Kesenian yang begitu
banyak di setiap wilayah yang terbentang dari sabang hingga marauke., wilayah
tempat tinggal mereka sendiripun, sebagian orang mengatakan mereka tidak tahu
kesenian yang dimiliki oleh wilayahnya. Inilah yang harusnya menjadi agenda
penting bagi pemerintah untuk menggencarkan kesenian yang sudah ada ini untuk
tetap diperkenalkan kepada masyarakat, dan tidak hanya pemerintah saja yang
ikut terkait, namun peran masyarakat serta mahasiswa juga diharapkan dapat
membantu meminimalisir permasalahan ini. Selain itu Bekasi memiliki
Kesenian antaralain Kesenian Gotong Singa(Odong-odong) dan Topeng Bekasi.
Berikut ulasannya.
Kesenian Gotong Singa
Di stiap wilayah
Jawa Barat mempunyai kesenian yang berbeda di setiap wilayah.Kalau di daerah
Subang yang disebut Gotong Singa, atau disebut Singa Depok, kalau di Bekasi
disebut Odong-odong. Odong-odong adalah kesenian yang mengandung semangat
perjuangan generasi muda yang tidak ingin selamanya menjadi pangsaan singa(penjajah),
tapi harus bisa mengalahkan singa itu. Dan para pejuang dilambangkan dengan
menaikki singa oleh anak yang baru disunat.Bagitulah latar belakang
terbentuknya kesenian gotong singa/odong-odong.Biasanya anak yang baru di sunat
Di arak di keliling kampung. Sebagai tanda agar si anak kelak menjadi manusia
yang berani menjinakan singa(kehidupan).
Seni Topeng Bekasi
Seni Topeng Bekasi
sudah ada sejak Indonesia Merdeka. Berdasarkan pada sejarah berdirinya Topeng
Bekasi masih sama dengan Topeng Betawi. Bedanya hanya pada Bahasa pengantar
pada saat pementasan.Topeng Bekasi memakai bahasa Betawi dan bercampur dengan
bahasa Bekasi.
Unsur seni yang
terdapat di Topeng Bekasi ini adalah unsur Seni, Musik, suara, lawak dengan
percampuran drama. Unsur tari di langsungkan pada saat pembukaan acara yang di
isi tarian.Unsur seni musiknya diperdengarkan pada awal hingga akhir
acara.Unsur Seni suara terdapat di tengah-tengah acara. Dan unsur lawaknya di
bungkus oleh unsur drama yaitu muncul secara spontan di setiap babak acara
pementasan. Alat yang dipakai dalam pementasan antara lain : kendang, rebab,
goong, saron, boning, dan kecrek.Runtutan acara pada pagelaran topeng di mulai
dengan tatalu, lalu Tari Kreasi Dasar.Sesudah itu barulah pemain/wanita muda
memakai topeng bunga-berupa topi lebar sebesar tampah yang kecil serta sisinya
dihias – yang menyanyi dan yang menari. Sudah keluarnya topeng bunga ini menandakan
bahwa acara puncak topeng ini akan dimulai. Dan yang hanya memakai topeng
kembang lah menjadi pemain dalam pementasan acara ini.
Dan menurut Bapak
Tarimin pimpinan grup Topeng Bekasi Harapan Jaya, topeng bekasi mempunyai
judul-judul cerita yang bisa dipentaskan diantaranya cerita “Mas Rante”,
“Sangkuriang”, “Lutung Kasarung”, “Banteng Siji Jiwa Loro”, “Penunggu Sumur
Tujuh”. Dan lain sebagainya.
Sumber :